Terpukul Pandemi, Pabrikan Mobil di Indonesia Masih Bisa Berikan THR Karyawan – Berita Otomotif

blesscar.co.id –

JAKARTA – Para karyawan di industri otomotif, khususnya pabrikan mobil, pada tahun ini dipastikan tetap mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri meski sedang diterpa badai pandemi virus Corona.

Hal ini diutarakan oleh Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Menurut dia, merek-merek mobil yang menjadi anggota Gaikindo masih bisa membayarkan THR para karyawan mereka.

Ada lebih dari 30 merek yang menjadi anggota asosiasi tersebut. Anggota ‘termuda’ yang baru saja masuk adalah Morris Garage (MG), merek asal Inggris yang dimiliki oleh grup China SAIC.

“Saya coba berbicara dengan teman-teman (anggota) dan kemudian hasilnya adalah THR yang harus dibayarkan pada akhir minggu ini atau awal minggu depan seharusnya masih bisa untuk dibayarkan. Mereka siap,” tegas dia dalam diskusi virtual MarkPlus pada Jumat (15/5/2020) sore.

Pembayaran THR karyawan, menurut Nangoi, menjadi salah satu permintaan Kementerian Perindustrian kepada Gaikindo dalam rapat pada akhir April kemarin. Soalnya, Kemenperin menilai industri otomotif adalah industri yang relatif kuat.

“Industri otomotif dianggap memiliki daya tahan dan juga kemampuan untuk membayarkan THR,” terang Nangoi.

Industri otomotif Indonesia, jelas dia, menyerap lebih dari 1,5 juta tenaga kerja. Mereka bekerja di sektor perakitan (22 perusahaan, 75 ribu karyawan), tier satu (550 perusahaan, 220 ribu karyawan), tier dua dan tiga (1.000 perusahaan, 210 ribu karyawan), outlet dan bengkel resmi (14 ribu bisnis, 400 ribu karyawan), serta outlet dan bengkel nonresmi (42 ribu bisnis, 595 ribu karyawan).

“Ini tidak termasuk asuransi mobil, juga perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor. Jadi (pandemi) cukup mempengaruhi banyak tenaga kerja,” tukasnya.

Sekadar mengingatkan, pandemi virus Corona atau Covid-19 baru diketahui masuk Indonesia pada 2 Maret 2020. Pandemi langsung mempengaruhi kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat.

Karena itu, industri serta pasar otomotif pun terganggu cukup parah. Penjualan April bahkan turun hampir 90 persen secara wholesales jika dibandingkan dengan Februari, sedangkan secara retail penjualan turun 59 persen.

Pabrik – pabrik memberhentikan produksi sementara. Di antara yang terang-terangan mengumumkannya adalah Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Hino.

Gaikindo, sejak bulan pertama pandemi, sudah merevisi target penjualan mobil tahun ini. Prediksi penjualan yang awalnya 1,050 juta unit—tak jauh beda dari 1,030 juta unit pada 2019—dikoreksi menjadi 600 ribu unit saja atau turun sampai 40 persen. [Xan/Ari]

Mobil123