Gara-gara Pandemi, Honda Turunkan Target Penjualan – Berita Otomotif

blesscar.co.id –

JAKARTA – PT Astra Honda Motor (AHM) melakukan penyesuaian target penjualan produk-produknya.

Hal ini dikarenakan status pandemi yang belum berakhir hingga saat ini. Sektor otomotif menjadi lini bisnis yang terkena dampak cukup parah akibar covid-19. Turunnya angka penjualan kendaraan terjadi seiring dengan kondisi keuangan yang tidak menentu.

“Covid secara langsung mempengaruhi bisnis dan ekonomi di Indonesia, tidak terkecuali Astra Honda Motor (AHM). Industri sepedamotor itu terkena dampak yang cukup besar karena situasi seperti ini mengagetkan semua orang,” ucap Johannes Loman, Executive President Director PT AHM pada acara halal bihalal virtual, Kamis, 11 Jui 2020.

Akibat pandemi, penjualan sepedamotor Honda yang pada tahun lalu mencapai 4.9 juta unit dan menjadi pemimpin pasar. Pada tahun ini diprediksi akan turun sebanyak 40 persen. Pada April 2020, penjualan sepedamotor semua brand di Tanah Air dikatakan berkurang sebanyak 70 persen.

“Kondisi ekonomi nasional yang menurun, status pandemi yang membatasi orang-orang ke luar rumah, harga jual komoditi yang drop serta lembaga pembiayaan yang menaikkan uang muka kredit, menjadi penyebab turunnya angka penjualan motor. Melihat hal ini, kami mengoreksi target penjualan Honda menjadi 2.8 juta hingga 3 juta,” tutur Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM di kesempatan yang sama.

Ditambahkan bahwa pembelian motor secara kredit, memiliki kontribusi sebanyak 65 hingga 70 persen. Sementara perusahaan pembiayaan sendiri mengerek jumlah uang muka pembelian motor, guna menjaga angka Non Performing Loan (NPL) tetap kecil.

“Pembelian motor secara kredit itu kontribusinya sampai 70 persen. Jika sebelum pandemi konsumen bisa menyetor uang muka sebesar 10 persen. Kini naik menjadi 14 hingga 20 persen. Untuk pembelian motor secara kredit ada koreksi menjadi 50 persen,” lanjut Thomas kemudian.

Meskipun terdapat penurunan permintaan, namun untuk tenor cicilan yang dilakukan oleh konsumen tidak berubah. Ia mengatakan bahwa rata-rata masyarakat di Indonesia memilih tenor selama 3 tahun untuk melakukan pembelian motor secara kredit. [Dew/Ari]

Mobil123